Ambulan Yang Antar Jenazah ini Alami Kecelakaan, Seluruh Pengantarnya Tewas
Sungguh malang, niatan hati mengantar jenazah anggota keluarga ke pemakaman menggunakan ambulans, empat orang pengantar jenazah dan sopir ambulans malah tewas dalam kecelakaan maut.
Mengutip Tribunnews.com, ambulans yang membawa jenazah Waldono, warga perumahan Griya Serpong Asri, Suradita, Cisauk itu oleng dan kehilangan kendali, lalu menabrak dump truk bernopol B 9562 UIU dari belakang, saat melintasi Tol Pejagan Pemalang KM 300, Tegal, Jawa Tengah.
Akibatnya, Satimun, sopir ambulan, dan keempat pengantar jenazah, yakni Rohmadi dan Sarjito (kakak almarhum), Nasid (teman kerja almarhum), dan Imam (sopir cadangan) tewas seketika. Kelimanya mendapatkan luka serius di bagian kepala hingga nyawa mereka tak dapat tertolong.
“Semuanya, semuanya meninggal dunia,” kata Sanudin, ketua RT.
Menurutnya, saat itu rombongan keluarga dan rekan-rekan almarhum hendak membawa jenazah Waldono yang meninggal karena sakit itu ke kampung halamannya, di Klaten, Jawa Tengah, untuk dikuburkan di sana.
Namun tak ada yang menyangka, jika di dalam perjalanan akan terjadi kecelakaan hingga merenggut nyawa penumpang ambulans.
Padahal, Satimun bukan lah sopir kemarin sore. Ia sopir berpengalaman yang sudah terbiasa mengemudikan mobil antar kota.
“Si sopir itu bukan sopir baru, jam terbangnya sudah tinggi semua. Mungkin karena nasib ya,” ujar Sanudin.
Kelima korban meninggal dunia dimakamkan di kampung halaman masing-masing.
Mengutip Tribunnews.com, ambulans yang membawa jenazah Waldono, warga perumahan Griya Serpong Asri, Suradita, Cisauk itu oleng dan kehilangan kendali, lalu menabrak dump truk bernopol B 9562 UIU dari belakang, saat melintasi Tol Pejagan Pemalang KM 300, Tegal, Jawa Tengah.
Akibatnya, Satimun, sopir ambulan, dan keempat pengantar jenazah, yakni Rohmadi dan Sarjito (kakak almarhum), Nasid (teman kerja almarhum), dan Imam (sopir cadangan) tewas seketika. Kelimanya mendapatkan luka serius di bagian kepala hingga nyawa mereka tak dapat tertolong.
“Semuanya, semuanya meninggal dunia,” kata Sanudin, ketua RT.
Menurutnya, saat itu rombongan keluarga dan rekan-rekan almarhum hendak membawa jenazah Waldono yang meninggal karena sakit itu ke kampung halamannya, di Klaten, Jawa Tengah, untuk dikuburkan di sana.
Namun tak ada yang menyangka, jika di dalam perjalanan akan terjadi kecelakaan hingga merenggut nyawa penumpang ambulans.
Padahal, Satimun bukan lah sopir kemarin sore. Ia sopir berpengalaman yang sudah terbiasa mengemudikan mobil antar kota.
“Si sopir itu bukan sopir baru, jam terbangnya sudah tinggi semua. Mungkin karena nasib ya,” ujar Sanudin.
Kelima korban meninggal dunia dimakamkan di kampung halaman masing-masing.