Rumah Pejabat ini Digeledah Karena Diduga Korupsi, Polisi Temukan 13 Ton Emas dan Uang Rp 500 Triliun
Rumah seorang pejabat ternama di China, Zhang Qi, dilaporkan baru saja digeledah oleh aparat kepolisian setempat.
Proses penggeledahan itu pun sempat diwarnai insiden keterkejutan para polisi.
Bagaimana tidak, saat menggeledah rubanah alias ruang bawah tanah di rumah Zhang Qi, polisi langsung disambut dengan pemandangan batangan-batangan emas yang tersusun rapi dalam rak penyimpanan.
Momen detik-detik polisi menghitung jumlah batangan emas milik Zhang Qi bahkan turut menjadi viral di media sosial.
Seperti dilansir TribunAmbon.com, jumlah total dari batangan emas itu yakni 13 ton atau senilai 520 juta poundsterling atau Rp 9 triliun. Selain emas, polisi juga menemukan uang sebesar 30 miliar poundsterling atau 532,6 triliun rupiah.
Harta kekayaan pria yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Danzhou itu merupakan hasil penyuapan.
Untuk diketahui, Zhang memang telah lama jadi incaran badan pemberantasan China, tepatnya sejak 2013 silam.
Namun puncaknya baru terjadi di tahun ini. Kejahatannya berhasil terbongkar, dan dia langsung dipecat dari jabatannya sebagai sekretaris Partai Komunis di Haikou, Provinsi Hainan.
Proses penggeledahan itu pun sempat diwarnai insiden keterkejutan para polisi.
Bagaimana tidak, saat menggeledah rubanah alias ruang bawah tanah di rumah Zhang Qi, polisi langsung disambut dengan pemandangan batangan-batangan emas yang tersusun rapi dalam rak penyimpanan.
Momen detik-detik polisi menghitung jumlah batangan emas milik Zhang Qi bahkan turut menjadi viral di media sosial.
Seperti dilansir TribunAmbon.com, jumlah total dari batangan emas itu yakni 13 ton atau senilai 520 juta poundsterling atau Rp 9 triliun. Selain emas, polisi juga menemukan uang sebesar 30 miliar poundsterling atau 532,6 triliun rupiah.
Harta kekayaan pria yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Danzhou itu merupakan hasil penyuapan.
Untuk diketahui, Zhang memang telah lama jadi incaran badan pemberantasan China, tepatnya sejak 2013 silam.
Namun puncaknya baru terjadi di tahun ini. Kejahatannya berhasil terbongkar, dan dia langsung dipecat dari jabatannya sebagai sekretaris Partai Komunis di Haikou, Provinsi Hainan.