Jokowi Masuk 'Top 50' Muslim Berpengaruh, PPP: Patahkan Tudingan Anti-Islam



Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali masuk jajaran 'top 50' alias deretan 50 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia. Menurut PPP, keberadaan Jokowi dalam daftar itu mematahkan tudingan anti-Islam.

"Kembali masuknya Presiden Jokowi ke dalam deretan 50 Tokoh Muslim yang dinilai paling berpengaruh, bahkan peringkatnya naik dari ke-16 menjadi ke-13, meneguhkan sosoknya sebagai seorang pemimpin yang punya concern terhadap umat Islam. Posisi yang diraih ini sekaligus bisa menjadi jawaban bantahan bahwa beliau seorang yang anti-Islam atau tidak pro terhadap umat Islam," ujar Sekjen PPP Arsul Sani, Sabtu (5/10/2019) malam.

Dia mengatakan naiknya peringkat Jokowi dalam daftar itu karena program pemerintahan Jokowi dinilai menguntungkan umat muslim. Jokowi, menurut Arsul, juga berusaha mendekatkan diri pada berbagai kelompok.

"Kenaikan peringkat yang diraih tersebut tentu didasarkan pada penelitian bahwa selama 5 tahun pertama pemerintahannya Jokowi tidak hanya melaksanakan program-program pemerintahan yang menguntungkan umat Islam, tapi juga berusaha mendekatkan diri kepada berbagai kelompok umat Islam," tuturnya.

Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) menilai masuknya Jokowi dalam jajaran 50 tokoh muslim berpengaruh di dunia menunjukkan demokrasi dan Islam bisa berjalan beriringan. Predikat itu juga dianggapnya mematahkan tudingan Jokowi anti-Islam.

"Penilaian dan pengakuan dari lembaga internasional tersebut sekaligus mematahkan tudingan bahwa Jokowi anti-Islam," tuturnya.

Menurut Awiek, kebijakan pemerintahan Jokowi juga banyak memperjuangkan kepentingan umat Islam. Antara lain lewat ditambahnya anggaran pendidikan Islam, beasiswa santri berprestasi, pembukaan Universitas Islam Internasional Indonesia hingga kesigapan pemerintah membahas RUU Pesantren yang kini sudah disahkan menjadi UU.

Waketum PPP Arwani Thomafi menilai penghargaan itu menjadi pengakuan atas komitmen dan kerja Jokowi memimpin negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Menurutnya, wajah Islam di Indoesia selama kepemimpinan Jokowi tetap dalam jalur yang moderat dan berpengaruh di dunia internasional.

"Wajah Islam Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi tetap dalam track Islam yang moderat dan berpengaruh terhadap dunia Islam internasional," tutur Arwani.

Dia mengaku yakin komitmen Jokowi terhadap umat Islam semakin kuat di periode mendatang. Sosok Wapres terpilih Ma'ruf Amin juga bakal memperkuat komitmen tersebut.

"Kami meyakini, di periode kedua mendatang, komitmen Presiden terhadap umat Islam di Indonesia akan semakin kuat seiring dengan posisi Wapres KH Ma'ruf Amin yang akan memperkuat komitmen terhadap pemenuhan penguatan umat Islam di Indonesia," ucap Arwani.

Sebelumnya, Jokowi kembali masuk dalam daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia. Penyelenggara daftar 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia ini adalah Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC) yang merupakan lembaga riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, yang berkedudukan di Amman, Yordania.

Buku The Muslim 500: The World's 500 Most Influental Muslims 2020, itu didapat dari situs resmi The Muslim 500, seperti diakses detikcom, Sabtu (5/10). RISSC menyatakan pemilihan orang dalam publikasi daftar 500 tokoh muslim berpengaruh ini bukan berarti dalam rangka mendukung pandangan mereka. RISSC hanya mengukur sejauh mana pengaruh dari orang-orang tersebut.


Jokowi dalam buku ini menempati urutan ke-13. Dalam daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2019, Jokowi berada di urutan ke-16, yang artinya Jokowi naik tiga peringkat pada 2020.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel