Ini Alasannya Mengapa Kita dilarang membungkus daging Kurban menggunakan Kantong Plastik

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik menyambut baik kampanye sejumlah pemerintah daerah yang melarang warga menggunakan kantong plastik untuk mengemas daging kurban. Langkah tersebut positif, lantaran bisa membuat masyarakat berhati-hati saat mengemas daging kurban.

Koordinator Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Rahyang Nusantara mengatakan, langkah tersebut juga harusnya didukung oleh industri plastik, bukan malah menjual produk kantong plastik yang ramah lingkungan.


"Dia (industri plastik) harusnya sadar bahwa produk dia (kantong plastik ramah lingkungan) yang dijual, sebetulnya tidak baik," kata Rahyang saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu (3/8/2019).

Ia menjelaskan, penggunaan kantong plastik untuk mengemas makanan terutama daging sangat berbahaya. Karena, kantong plastik mudah terurai, dan mudah menjadi mikroplastik yang bahaya ketika bersentuhan dengan daging.

Kantong plastik itu merupakan hasil proses daur ulang. Kita tidak tahu apakah bahan daur ulang itu sisa pestisida, atau bahan kimia lain yang berbahaya bagi manusia. Kantong plastik juga diduga mengandung zat karsinogen

Berdasarkan keterangan BPOM, proses daur ulang kantong plastik tidak diketahui dengan jelas riwayat awal penggunaannya. Kantong-kantong itu bisa saja merupakan bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan, kotoran manusia, atau bahkan limbah logam berat. Pada proses daur ulang, kantong plastik itu juga ditambah berbagai bahan kimia yang semakin meningkatkan dampak merugikan bagi kesehatan.

"Bisa jadi ketika kita menggunakan kantong plastik untuk mengemas daging, justru mikroplastik yang masuk ke tubuh kita," katanya.

Ia mengatakan, kantong plastik hitam lebih berbahaya dibanding kantong plastik warna lain. Pasalnya, kantong plastik berwarna hitam cenderung hasil daur ulang.

Produksinya yang hasil dari daur ulang tersebut berpotensi mempunyai kandungan racun. Meski begitu, bahan dan warna kantong plastik lain juga tidak menutup kemungkinan berbahaya.

"Bahan lain juga tak menutup kemungkinan ada racun yang terkandung didalamnya, namun yang penting kita dukung upaya pemda dalam kampanye daging kurban untuk tidak dikemas dalam kantong plastik, dalam jenis dan warna apapun," katanya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel